Chakranews.id.Jakarta-Syah Pembukaan Tadarus kebangsaan dengan Pemukulan Gong dan pemberian cendramata yang diselenggarakan di hotel Royal Kuningan Jakarta(23/3).
Dalam acara pembukaan Tadarus Kebangsaan dihadiri langsung oleh Menkopolhukam
Bapak Prof. Dr. H. Mahfud MD, Pimpinan Ormas-Ormas Islam di Indonesia ,
Serikat Islam Indonesia, Al Irsyad al Islamiyah, Al Washliyah, Mathlaul anwar, NWDI, PUI, PITI, HBMI, IKADI, PERTI, Muhammadiyah, LDII, Muslimat NU, Aisiyah, Bakomubin, DDII, MUI, DMI, Al Khoirot, ISMI, ICMI,
dan Robitoh Alawiyah.
Setelah waktu istirahat sholat acara dilanjutkan dengan
Para Narasumber “Tadarus Kebangsaan yakni Kepala BNPT, BIN, Kejaksaan Agung, TNI, Polri, Kementerian Dalam Negeri, Lemhanas, dan Kementerian Agama dan lainnya
Ketua Umum LPOI disampaikan dengan mengucapkan
1. Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan anugerahnya kepada kita semua sebuah Negeri yang dibangun oleh para pendiri bangsa Indonesia diatas dasar dan prinsip Darussalam dan berbasis Mua’hadah, sebagaimana konsep Rosulullah SAW, dalam membangun Negara Madinah (Negara Peradaban). Sehingga Indonesia Masih Aman hingga saat ini.
2. Keberadaan Indonesia sebagai bangsa yang majemuk dengan keragaman suku, budaya, agama, Bahasa, tradisi, adat istiadat dan khazanah pengetahuan Nusantara, dapat dijadikan sebagai kekuatan untuk menjadi role model pembelajaran toleransi, keberagaman dan perdamaian bagi bangsa bangsa di dunia. Sehingga pada saat nya Indonesia menjadi pusat peradaban dunia (center of civilization).
3. Keberadaan Indonesia sebagai Negara Demokrasi berpenduduk muslim terbesar di dunia, yang memiliki corak kehidupan beragama yang ramah, damai, toleran dapat dijadikan sebagai modal diplomasi Indonesia kepada dunia, untuk menjadikan Indonesia sebagai sumber rujukan keIslaman yang damai dan menyenangkan, sehingga mampu mengikis dan meminimalisir berkembangnya Islamphobia. Serta pada saatnya, Indonesia harus mampu menjadi konsolidator dan komunikator bagi solidaritas umat Islam dan Negara-Negara Muslim di seluruh Dunia.
4. Menjaga dan melindungi seluruh tumpah darah Indonesia, dengan menjaga kedaulatan nasional di segala bidang, dari kedaulatan territorial, Kedaulatan pangan dan energi, kedaulatan mata uang, kedaulatan digital, kedaulatan politik hukum dan keamanan, kedaulatan angkasa serta kedaulatan di berbagai hal lainnya adalah prioritas kerja-kerja yang harus dipercepat oleh pemerintah dan harus melibatkan secara aktif peran seluruh stakeholders bangsa.
5. Membendung dan melawan segala bentuk infiltrasi, rekayasa dan pemaksaan kehendak dari berbagai pihak dari dalam maupun luar negeri, yang ryata-nyata merugikan kepentingan nasional di segala bidang terutama dibidang ekonomi, Kesehatan, politik hukum dan keamanan.
Negara tidak Boleh Kalah dari siapapun. Pemikian halnya, berbagai upaya untuk meluruskan Kembali arah dan prioritas kebijakan yang bertentangan dengan cita cita kemerdekaan
Indonesia harus disegerakan, tentu dengan tetap mengedepankan kesantunan bangsa yang ramah dan berdaulat.
6. Mengokohkan Ideologi Pancasila kedalam kehidupan masyarakat Indonesia serta Menyebarluasakan Ideologi Pancasila dan Mengekspor Ideologi Pancasila ke seluruh penjuru dunia.
Agar Pancasila membumi di Indonesia dan gaungnya serta pemahamannya bisa di terima atau bahkan dapat di replikasi bangsa bangsa lain. Dan Indonesia mampu secara nyata berkontribusi bagi
perdamaian dunia dan keadilan sosial.
7. Kemudian Konsolidasi Nasional dan kita teguhkan kembali Konsensus Kebangsaan untuk merajut kesatuan dan persatuan bangsa.
Serta saatnya kita tingkatkan kewaspadaan dari segala bentuk Ancaman, Tantangan, Gangguan dan Hambatan yang berasal dari dalam dan luar negeri. Segala Upaya rekayasa social, ekonomi, politik, hukum, keamanan, kebudayaan, Kesehatan dan Pendidikan, mendesak untuk dilakukan, agar stabilitas nasional dapat terjaga, sekaligus seluruh daya upaya yang mencoba merongrong kedaulatan nasional dapat di hentikan.
8. Seluruh kekuatan umat, para tokoh dan pemimpin agama, serta Organisasi organisasi Islam Indonesia, harus segera bergerak untuk menjadi garda depan perubahan dan perbaikan negeri, Perubahan dan perbaikan negeri harus dipimpin dan diarahkan agar terkendali.
Ormas-Ormas Islam Harus Berdaulat, memimpin, bukan hanya menjadi pelengkap penderita dan objek mainan oligarki dan globa/
driver yang gridi (rakus). Ormas Ormas Islam harus mempu menjadi leader bukan hanya dealer. Tentu hal ini hanya bisa dilakukan bila seluruh kekuatan umat, tokoh dan pemimpin agama dan ormas ormas Islam Bersatu padu, berjamaah dalam Gerakan dan menanggalkan segala perbedaan yang memicu perpecahan.
Kita Harus bangkit, Bersatu dan bergerak bersama dalam satu visi “Indonesia yang Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur” Selaras dengan Tujuan Magoshidussyariah dan Spirit Rohmatan Lilalamiin.
9. Keadilan harus ditegakkan seadil-adilnya. Korupsi harus diberantas seakar akarnya. Praktek Monopoli dan Oligarki harus segera diakhiri. Tak boleh ada lagi “Penyelenggara Negara” yang menyalah gunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi dan membangun eksistensi apalagi hanya demi sebuah posisi atau kenikmatan pribadi dan kejahatan tersindikasi. Penyelenggara Negara harus rela mengabdi dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk Ibu pertiwi, bukan mengeksploitasi dan mengakuisisi jejaring dan sumberdaya negeri untuk pribadi dan kejahatan tersindikasi. Kepercayaan Rakyat harus dipulihkan dengan melakukan Transparansi secara Presisi. Keadilan tidak boleh kalah oleh apapun dan oleh siapapun. Justice for All (Keadilan untuk Semuanya).
10. Dengan ada
Kesetiaan dan Komitmen Kebangsaan Ormas Ormas Islam Indonesia terhadap Pemerintahan yang sah dan ketaatan terhadap regulas! Nasional, tak perlu diragukan lagi.
Namun demikian kritik konstruktif tak boleh diabaikan dan dianggap tak berarti.
11. Berbagai Praktek “Over Intervensi oleh pemerintah” atas ruang-ruang kehidupan keagamaan, yang selama ini menjadi domain para pemimpin agama dan ormas-ormas keagamaan, di coba diambil alih dan di coba dipaksakan (sengaja tau tidak sengaja) melalui intervensi kebijakan yang cenderung dan disinyalir cukup represif secara psikologis bagi umat. Hal Ini harus diluruskan Kembali. (Fakta Pelarangan Buka Puasa Bersama, meskipun sudah ada penjelasan, Rencana Pembentukan Komisi Fatwa dil) sangat menimbulkan kegaduhan dan pada saatnya akan melahirkan distrust umat bila dibiarkan terus terjadi.
12.Persatuan dan Kesatuan Indonesia harus di perkuat, terutama dalam menghadapi dan mewaspadai turbulensi politik menyongsong tahun politik 2024. Pemerintah harus mewaspadai politisasi agama, lebih tegas dan lebih berani melarang penyebarluasan Ideologi Wahabi, Salafi, Khilafah dan Takfiri.
Segera mengambil aksi nyata dan menindak berbagai provokasi anti Pancasila, profokasi anti NKRI dan Provokasi Anti Pemerintah yang mengancam kesatuan dan keamanan nasional. Pemulihan terhadap kepercayaan Rakyat terhadap aparat kepolisian, TNI dan para penegak hukum harus segera dipulihkan, agar keamanan dan pertahanan semakin kuan menghadapi berbagai turbulensi. Khusus untuk Hal ini. Pak Menkopolhukam Kami Titipkan amanat untuk berkenan mendorong adanya Inpres Gerakan Pencegahan Radikalisme dan Intoleransi yang telah kami gagas
dengan BNPT
13. Semakin terbuka dan menjadi tanpa batas. Dunia memasuki babak baru Kompetisi dan Kolaborasi dalam memperebutkan pengaruh dan penguasaan terhadap ekosistem kehidupan. Pertarungan Peradaban melalui penetrasi Ideologi, teknologi, ekonomi, rekayasa ekologi dan produksi senjata biologi, semakin tak terelakkan. Tantangan untuk mewujudkan peradaban yang ekologis dan kehidupan yang lebih manusiawi semakin kompleks, disaat percepatan kemajuan teknologi dan digitalisasi yang semakin tak terbendung.
Demikian halnya disaat ledakan jumlah penduduk dan ancaman sampah-sampah peradaban bertebaran bergerak secara seporadis.
14. Kedepan, kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan, kenegaraan dan keberagamaan semakin komplek. Maka diperlukan kecerdasan, kewaspadaan dan kolaborasi multipihak dalam menjaga dan melindungi Negeri ini. Visi Kebangsaan dan Kenegaraan harus diutamakan. Agar bangsa ini dapat selamat melewati berbagai ancaman tantangan gangguan dan hambatan dari dalam dan luar negeri.
15. Akhirnya dengan Tadarus Kebangsaan dan Penyusunan Road Map Kepemimpinan Muslim Indonesia Semoga Allah SWT memberikan anugerah rohmah dan maunah kepada cita cita luhur kita bersama. Dari Ormas Islam untuk Indonesia dan Dunia.
( Rudi )